FOLLOWERS

SEBELUM TU TINGGALKAN JEJAK DULU NANTI BOLEH SAYA IKUT!!!

KAWAN2 SAYA

Sunday, April 25, 2010

8 PENGERTIAN CINTA MENURUT QUR'AN

Menurut hadis Nabi, orang yang sedang jatuh cinta cenderung selalu

mengingat dan menyebut orang yang dicintainya (man ahabba syai'an
katsura dzikruhu), kata Nabi, orang juga bisa diperbudak oleh cintanya
(man ahabba syai'an fa huwa `abduhu). Kata Nabi juga, ciri dari cinta
sejati ada tiga :

(1) lebih suka berbicara dengan yang dicintai
dibanding dengan yang lain,

(2) lebih suka berkumpul dengan yang
dicintai dibanding dengan yang lain, dan

(3) lebih suka mengikuti kemauan yang dicintai dibanding kemauan orang lain/diri sendiri. Bagi
orang yang telah jatuh cinta kepada Alloh SWT, maka ia lebih suka
berbicara dengan Alloh Swt, dengan membaca firman Nya, lebih suka
bercengkerama dengan Alloh SWT dalam I`tikaf, dan lebih suka mengikuti
perintah Alloh SWT daripada perintah yang lain.

Dalam Qur'an cinta memiliki 8 pengertian berikut ini penjelasannya:

1. Cinta mawaddah adalah jenis cinta mengebu-gebu, membara. Orang yang memiliki cinta jenis mawaddah, maunya selalu
berdua, enggan berpisah dan selalu ingin memuaskan dahaga cintanya. Ia
ingin memonopoli cintanya, dan hampir tak bisa berfikir lain.

2. Cinta rahmah adalah jenis cinta yang penuh kasih sayang, lembut,
siap berkorban, dan siap melindungi. Orang yang memiliki cinta jenis
rahmah ini lebih memperhatikan orang yang dicintainya dibanding
terhadap diri sendiri. Baginya yang penting adalah kebahagiaan sang
kekasih meski untuk itu ia harus menderita. Ia sangat memaklumi
kekurangan kekasihnya dan selalu memaafkan kesalahan kekasihnya.
Termasuk dalam cinta rahmah adalah cinta antar orang yang bertalian
darah, terutama cinta orang tua terhadap anaknya, dan sebaliknya. Dari
itu maka dalam al Qur'an , kerabat disebut al arham, dzawi al arham ,
yakni orang-orang yang memiliki hubungan kasih sayang secara fitri,
yang berasal dari garba kasih sayang ibu, disebut rahim (dari kata
rahmah). Sejak janin seorang anak sudah diliputi oleh suasana
psikologis kasih sayang dalam satu ruang yang disebut rahim.
Selanjutnya diantara orang-orang yang memiliki hubungan darah
dianjurkan untuk selalu ber silaturrahim, atau silaturrahmi artinya
menyambung tali kasih sayang. Suami isteri yang diikat oleh cinta
mawaddah dan rahmah sekaligus biasanya saling setia lahir batin-dunia
akhirat.

3. Cinta mail, adalah jenis cinta yang untuk sementara sangat membara,
sehingga menyedot seluruh perhatian hingga hal-hal lain cenderung
kurang diperhatikan. Cinta jenis mail ini dalam al Qur'an disebut
dalam konteks orang poligami dimana ketika sedang jatuh cinta kepada
yang muda (an tamilu kulla al mail), cenderung mengabaikan kepada yang
lama.

4. Cinta syaghaf. Adalah cinta yang sangat mendalam, alami, orisinil
dan memabukkan. Orang yang terserang cinta jenis syaghaf (qad
syaghafaha hubba) bisa seperti orang gila, lupa diri dan hampir-hampir
tak menyadari apa yang dilakukan. Al Qur'an menggunakan term syaghaf
ketika mengkisahkan bagaimana cintanya Zulaikha, istri pembesar Mesir
kepada bujangnya, Yusuf.

5. Cinta ra'fah, yaitu rasa kasih yang dalam hingga mengalahkan
norma-norma kebenaran, misalnya kasihan kepada anak sehingga tidak
tega membangunkannya untuk salat, membelanya meskipun salah. Al Qur'an
menyebut term ini ketika mengingatkan agar janganlah cinta ra`fah
menyebabkan orang tidak menegakkan hukum Allah, dalam hal ini kasus
hukuman bagi pezina (Q/24:2).

6. Cinta shobwah, yaitu cinta buta, cinta yang mendorong perilaku
penyimpang tanpa sanggup mengelak. Al Qur'an menyebut term ni ketika
mengkisahkan bagaimana Nabi Yusuf berdoa agar dipisahkan dengan
Zulaiha yang setiap hari menggodanya (mohon dimasukkan penjara saja),
sebab jika tidak, lama kelamaan Yusuf tergelincir juga dalam perbuatan
bodoh, wa illa tashrif `anni kaidahunna ashbu ilaihinna wa akun min al
jahilin (Q/12:33)

7. Cinta syauq (rindu). Term ini bukan dari al Qur'an tetapi dari
hadis yang menafsirkan al Qur'an. Dalam surat al `Ankabut ayat 5
dikatakan bahwa barangsiapa rindu berjumpa Allah pasti waktunya akan
tiba. Kalimat kerinduan ini kemudian diungkapkan dalam doa ma'tsur
dari hadis riwayat Ahmad; wa as'aluka ladzzata an nadzori ila wajhika
wa as syauqa ila liqa'ika, aku mohon dapat merasakan nikmatnya
memandang wajah Mu dan nikmatnya kerinduan untuk berjumpa dengan Mu.
Menurut Ibn al Qayyim al Jauzi dalam kitab Raudlat al Muhibbin wa
Nuzhat al Musytaqin, Syauq (rindu) adalah pengembaraan hati kepada
sang kekasih (safar al qalb ila al mahbub), dan kobaran cinta yang
apinya berada di dalam hati sang pecinta, hurqat al mahabbah wa il
tihab naruha fi qalb al muhibbi

8. Cinta kulfah. yakni perasaan cinta yang disertai kesadaran mendidik
kepada hal-hal yang positip meski sulit, seperti orang tua yang
menyuruh anaknya menyapu, membersihkan kamar sendiri, meski ada
pembantu. Jenis cinta ini disebut al Qur'an ketika menyatakan bahwa
Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya, la
yukallifullah nafsan illa wus`aha (Q/2:286)

Monday, April 19, 2010

ADA KE RUMAH MACAMNI?

Tak kah best kalu macam nih?

cari dan cari then jumpa design rumah yang sangat best and kalau dapat memang x nak pindah kot...jom tengok....
Macam pondok pondok kan?Tunggu dulu..belum habis tgk lagi..
Tengok nih,kan ke best nih.









Kan ke privacy nih.Under ground lagi.Putih pulak..canggih betol rumah camginih...aduh....
Kalau nak yang simple,paling best yang macam nih la,bukan atas nih.yang bawah nih..tengok jom!







Friday, April 16, 2010

KEUNIKAN ANGKA 7 DI SISI ALLAH SWT


Angka 7 itu sangat agung di sisi Allah s.w.t. Jika kita halusi setiap kejadian di muka bumi ini banyak berkaitan dengan angka 7. Antaranya seperti bilangan hari dalam seminggu. Kenapa Allah jadikan dalam seminggu bukannya 8 hari, kenapa 7 hari? Allah s.w.t menjadikan seminggu itu terdiri daripada tujuh hari. Di dalam setiap hari tersebut terjadi peristiwa-peristiwa tertentu yang mempunyai rahsia keutamaan bagi hari tersebut

Menurut Imam Abu Nashr Muhammad bin Abdurrahman Al-Hamdany:
"Ketahuilah bahawa Allah sangat besar kekuasaanNYA dan sangat tinggi kalimatNya serta berterusan nikmat-nikmatNya. Allah telah menghias 7 perkara dengan 7 perkara. Dan menghiasinya pula bagi tiap-tiap 7 perkara itu mempunyai rahsia perkara yang lainnya. Semua kejadian ini untuk mengkhabarkan kepada orang-orang yang berilmu bahawasanya 7 itu mempunyai RAHSIA YANG SANGAT BESAR dan KEDUDUKAN YANG SANGAT AGUNG di sisi Allah s.w.t.

Allah menghiasi angkasa ini dengantujuh lapis langit.Sebagaimana firman Allah s.w.t yang bermaksud:
"Dan Kami bina di atas kamu tujuh buah langit yang kukuh." (An-Naba':12)

Begitu juga di dalam Al-Quran ada dinyatakan langit ini mempunyai 7 lapis, seperti mana digambarkan oleh Rasulullah s.a.w di mana baginda telah dimikrajkan hingga ke langgit 7, dan setiap langgit itu terdapat kejadian-kejadian yang pelik-pelik menimpa kepada umat baginda.

Kemudian Allah s.w.t juga menghiaskan langit ini dengan 7 bintang (plenet termasuk bumi yang kita diami ini), seperti firmanNya:
"Dan sesungguhnya kami telah menciptakan gugusan bintang-bintang di langit dan Kami telah menghiasi langit itu bagi orang-orang yang melihatnya." (Al-Hajr:16)

Juga dinyatakan di dalam Al-Quran bahawa bumi kita ini juga mempunyai 7 lapisan. Seperti mana Firman Allah s.w.t surah Ath-Thalaq: Ayat 12, yang bermaksud:
"Allahlah yang menciptakan tujuh langit sebegitu juga bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahawasanya Allah Maha Berkuiasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah, ilmuNya benar-benar meliputi segala sesuatu."

Selepas kejadian bumi, maka Allah menghiasinya pula dengan 7 lautan, sebagaimana firmaNya dalam surah Luqman: Ayat 27, yang bermaksud:
" Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan lautan menjadi tinta ditambah kepada 7 laut lagi sesudah keringnya nescaya tidak akan habis -habisnya ditulis kalimat Allah."

Suatu masa nanti, setelah manusia meninggal dunia "MATI", maka di akhirat nanti, bagi mereka yang ingkar dengan suruhan Allah dan melanggar laranganNya....Allah s.w.t menyediakan 7 tingkat "NERAKA" untuk mereka. Neraka tersebut ialah Jahanam, Sa'ir, Saqor, Jahim, Huthamah, Lazo dan Hawiyah. Kemudian Allah menghiasinya dengan 7 buah pintu neraka, Firmannya:
" Neraka itu mempunyai tujuh pintu. Tiap-tiap pintu telah ditetapkan untuk golongan yang tertentu dari mereka." (Hijr:44)

Juga jika kita perhatikan dalam kejadian manusia, terdapat 7 bahagian anggota tubuh badan manusia. Manakala jika perhatikan surah-surah yang terdapat di dalam Al-Quran, terdapat 7 surah yang panjang-panjang, kemudianmenghiasinya dengan 7 ayat pada pembukaan kitab atau "Fatihatul kitab." (Fatihah) Sebagaimana firmanNya:
"Dan sesungguhnya Kami telah berikan kepada kamu 7 ayat yang dibaca berulang-ulang (dalam solat) dan Al-Quran yang agung." (Al-Hijr:87)

kedit tuk KAYRUL...

Sunday, April 11, 2010

Wajah direnung 70 kali sehari Oleh Malaikat Maut..


MEMANG tiada siapa pun dapat menduga bila saat kematian mereka akan tiba. Sebab itu ramai yang masih leka dan tiada persediaan 'menanti' saat kematian mereka.

Allah berfirman yang bermaksud: "Setiap yang hidup akan merasai mati, dan Kami menguji kamu dengan kesusahan dan kesenangan sebagai cubaan; dan kepada Kamilah kamu akan kembali." (Surah al-Anbiyak ayat 35)


Tahukah kita bahawa malaikat maut sentiasa merenung serta melihat wajah seseorang itu 70 kali dalam sehari? Andainya manusia sedar hakikat itu, nescaya mereka tidak lalai mengingati mati.

Oleh kerana malaikat maut adalah makhluk ghaib, manusia tidak dapat melihat kehadirannya, sebab itu manusia tidak menyedari apa yang dilakukan malaikat Izrail.

Hadis Nabi s.a.w yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Abbas r.a bahawa Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud: "Bahawa malaikat maut memerhati wajah manusia di muka bumi ini 70 kali dalam sehari. Ketika Izrail datang merenung wajah seseorang, didapati orang itu ada yang gelak-ketawa. Maka berkata Izrail: 'Alangkah hairannya aku melihat orang ini, sedangkan aku diutus oleh Allah untuk mencabut nyawanya, tetapi dia masih berseronok-seronok dan bergelak ketawa.'"

Justeru, tidak hairanlah, jika ramai manusia yang masih mampu lagi bergelak sakan dan bersenang-lenang seolah mereka tiada masalah yang perlu difikirkan dalam hidup.

Takdirnya esok hari terakhir Allah 'pinjamkan' nyawa kepada kita untuk bernafas di muka bumi ini adakah kita sudah cukup bekalan bagi menghadapi dua fasa berikutnya iaitu alam barzakh dan alam akhirat?

Tiada seorang pun di dunia ini dapat menggambarkan bagaimana perasaan dan pengalaman mereka menghadapi saat kematian.

Ajal tidak mengenal sesiapa sama ada mereka itu tua, muda, sihat, kaya atau miskin.

Rasulullah s.a.w juga menjelaskan dalam hadisnya bahawa kesakitan ketika hampir mati itu seperti ditetak 100 kali dengan pedang tajam atau seperti dikoyak kulitnya dari daging ketika hidup-hidup.

Bayangkanlah betapa sakit dan dahsyatnya saat menghadapi kematian.

Kalau hendak diikutkan siapa yang hendak nyawanya dicabut dalam keadaan yang amat menyeksakan.

Maka amat beruntunglah sesiapa yang matinya dalam keadaan khusnul khatimah (kebajikan).

Salman Al-Farisi meriwayatkan hadis Nabi s.a.w yang bermaksud: "Perhatikanlah tiga perkara kepada orang yang sudah hampir mati itu. Pertama: berpeluh pada pelipis pipinya; kedua: berlinang air matanya dan ketiga: lubang hidungnya kembang kempis.

"Manakala jika ia mengeruh seperti tercekik, air mukanya nampak gelap dan keruh dan mulutnya berbuih, menandakan menandakan azab Allah sedang menimpa dia." (Hadis riwayat Abdullah, al-Hakim dan at-Tarmizi)

Kematian 'menjemput' manusia secara perlahan-lahan atau beransur-ansur mulai daripada jasad, hujung kaki kemudian ke paha.

Bagi orang kafir pula, apabila nyawanya hendak dicabut Izrail, wajahnya akan menjadi gelap dan keruh dan dia mengeruh seperti binatang yang disembelih.

Itu pula tanda azab yang diterimanya disebabkan dosa dan kekufuran mereka.

Al-Qamah bin Abdullah meriwayatkan hadis Rasulullah s.a.w yang bermaksud: "Bahawa roh orang mukmin akan ditarik oleh Izrail dari jasadnya dengan perlahan-lahan dan bersopan sementara roh orang kafir pula akan direntap dengan kasar oleh malaikat maut bagaikan mencabut nyawa seekor khimar."

Allah juga turut menimpakan seorang Muslim yang berdosa itu dengan kekasaran ketika mereka menghembuskan nafasnya yang terakhir sebagai kaffarah dosanya.

Mungkin ada juga orang kafir yang mati dalam ketenangan mungkin kerana ketika hidupnya dia berbuat kebajikan dan itu adalah balasan terhadapnya kerana setiap kebajikan pasti akan dibalas.

Tetapi kerana tidak beriman, ia tidak menjadi pahala kebajikan dan kekufurannya tetap diazab pada hari akhirat kelak.

Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud: "Apabila telah sampai ajal seseorang itu maka akan masuklah satu kumpulan malaikat ke dalam lubang-lubang kecil dalam badan dan kemudian mereka menarik rohnya melalui kedua-dua telapak kakinya sehingga sampai ke lutut.

"Setelah itu datang pula sekumpulan malaikat yang lain masuk menarik roh dari lutut hingga sampai ke perut dan kemudiannya mereka keluar. Datang lagi satu kumpulan malaikat yang lain masuk dan menarik rohnya dari perut hingga sampai ke dada dan kemudiannya mereka keluar.

"Dan akhir sekali datang lagi satu kumpulan malaikat masuk dan menarik roh dari dadanya hingga sampai ke kerongkong dan itulah yang dikatakan saat nazak orang itu."

Malaikat Izrail menjalankan arahan Allah s.w.t dengan sempurna. Dia tidak diutuskan hanya untuk mencabut roh orang sakit saja ataupun roh orang yang mendapat kecelakaan dan malapetaka.

Kematian mungkin berlaku kerana sebab bencana seperti gempa bumi, banjir, kebakaran dan ada juga yang matinya disebabkan kemalangan, diserang penyakit berbahaya seperti kanser, jantung, Aids, denggi dan taun.

Seorang yang sedang sakit tenat, menjadi rahmat yang tinggi nilainya kerana Allah masih memberi peluang supaya mereka sedar akan kesilapan yang mereka lakukan selama hidup di dunia.

Maka waktu itu mereka masih berpeluang bertaubat dari dosa dan kesilapan. Begitu juga halnya dengan orang mati mengejut disebabkan kemalangan.
Ia memberi pengajaran dan peringatan kepada mereka yang masih hidup supaya berhati-hati dan tidak lalai berusaha untuk memperbaiki diri.

Justeru, bagi mereka yang masih diberikan nikmat kehidupan perlu sentiasa mengambil iktibar terhadap segala yang berlaku.

Allah menjadikan sebab kematian itu bagi memenuhi janji-Nya kepada malaikat maut.

Saidina Abbas meriwayatkan dalam sebuah hadis antara lain menerangkan malaikat Izrail berasa sedih apabila ditugaskan mencabut roh makhluk bernyawa.

Ini kerana antara makhluk bernyawa itu adalah termasuk manusia yang terdiri daripada kekasih Allah iaitu Rasul, nabi, wali dan orang soleh.

Malaikat maut mengadu kepada Allah betapa dirinya tidak disenangi keturunan Adam a.s.

Dia mungkin dicemuh kerana mencabut roh manusia yang mana menyebabkan orang berduka cita akibat kehilangan orang tersayang dalam hidup mereka.

Justeru, jika seseorang Muslim itu meninggal dunia, beberapa langkah penting perlu dilakukan seperti menempatkan jenazah di tempat yang sesuai sebagai menghormatinya, sunat meletakkan keadaan kakinya menghala ke arah kiblat, tanggalkan pakaian berjahit, tutupkan jenazah dengan sehelai kain nipis ke atas seluruh jasadnya, rapatkan kedua-dua belah matanya dan mulutnya, letakkan kedua-dua tangan jenazah di atas dadanya sebagaimana dalam keadaan qiam (berdiri) ketika solat, letakkan sesuatu yang sederhana berat di atas perutnya seperti gunting dan pisau serta sunat bagi yang hidup mencium jenazah.

Pensyarah di Jabatan Fiqh dan Usul Fiqh, Kuliyyah Ilmu Wahyu dan Warisan Islam, Universiti Islam Antarabangsa Malaysia (UIAM), Prof Datuk Dr Mahmood Zuhdi Ab Majid, berkata umat Islam dilarang mengaitkan kematian seorang Muslim itu dengan tanda tertentu.

"Itulah yang menyebabkan umat Islam semakin mundur kerana terlalu banyak mempercayai perkara khurafat dan tahyul.

"Jika ada kematian seperti kemalangan contohnya kita ditegah untuk bertanya kepada waris apakah perbuatan ganjil yang dilakukan sebelum kematiannya," katanya.

Dr Mahmood Zuhdi berkata tiada siapa pun dapat mengelak daripada mati melainkan Allah dan kematian tetap akan datang tepat pada masanya.

"Apabila sampai ajal seseorang, umat Islam digalakkan memberi nasihat kepada keluarga si mati supaya bertenang dan banyakkan bersabar.

"Islam menegah amalan keterlaluan seperti menjerit dan meratapi kematian," katanya.

Beliau berkata bagi mereka yang masih hidup peluang perlu dimanfaatkan dengan memperbaiki keadaan diri yang ternyata banyak melakukan kesilapan dan kesalahan.
"Tiada daya atau usaha yang boleh menyelamatkan kita daripada kematian.

"Kematian menjadikan hati manusia menjadi sedih serta berpisah dengan keluarga tercinta. Hanya amalan soleh saja akan membawa kita bertemu Allah," katanya.


Oleh Mohd Fadly Samsudin
fadly@hmetro.com.my
2010/04/09

HINGGA 2MARCH2011

HINGGA 1FEB2011

AWARD FOLLOWER

AWARD FOLLOWER ZON2U

YATSYATI.COM

~ BISIKAN HATI HAMBANYA ~

~ BISIKAN HATI HAMBANYA ~

Aku jadikan Surah Al-Quran itu Surat Cintamu
Ya Allah,
Aku jadikan nya teman hidup dimana jua ku berada...
Aku jadikan Solat, talian hubunganku denganMu
Ya Allah,
Takala rindu melanda... Bisikan Dzikir...
menjadi penawar hati ku
Ketika sujud...Aku memohon agar Kau
menerimah amalan ku...
Dalam Tahajud ku bisikan ..
Ya Allah, moga Engkau letakkan aku bersama yang Kau kasihi..
Dan panggilan pulangku...-

BLOGLARIAN

HINGGA 26DIS2010

FOLLOWER AWARD NORGADIS

Create your own banner at mybannermaker.com!

ADD BLOG GIVEAWAY

 

Template by Maya